Media Banggai Sebagai Barometer Informasi

Sekapur Sirih Iskandar Djiada, Pemimpin Redaksi


PUBLIK khususnya pelanggan, relasi dan kolega  yang selama ini menerima Koran Harian Pantau mungkin bingung, sebab setelah beberapa hari tak menerima koran, tiba-tiba menerima koran di hari Senin ini dengan nama Media Banggai.
Terhitung sejak Senin, 21 November 2011 ini, PT Banggai Sarana Komuni-kasi memang sudah mener-bitkan koran baru bernama Harian Media Banggai. Penerbitan Harian Media Banggai, tak sekedar sebuah nama baru dalam khasanah penerbitan koran di Indonesia umumnya dan kawasan timur Sulawesi Tengah khususnya.
Meski ada ungkapan klasik yang menyatakan ‘apalah arti sebuah nama,’ namun bagi penulis sebagai orang yang dipercayakan untuk mengawaki koran baru ini, pemilihan nama Media Banggai bukanlah sekedar sebuah nama. Bagi penulis bersama segenap jajaran yang menjadi pelaksana dan pengelola harian Media Banggai, pemberian nama Media Banggai adalah sebuah cermin semangat baru, semangat sebagai orang-orang Banggai yang ingin menjadikan penerbitan koran sebagai wadah untuk ikut membangun tano nu Banggai (wilayah Banggai dan Bangkep) khususnya, dan kawasan timur Sulawesi Tengah umumnya.
Segenap pengelola menyadari, cita-cita besar tersebut teramat sulit untuk dilaksanakan, ditengah ragam keterbatasan dan aneka hambatan yang menghadang, ditambah bisnis media yang kian kompetitif, bahkan kerap sampai harus diwarnai persaingan tak sehat. Walau demikian, sebagai orang-orang Banggai, seluruh pengelola merasa optimis bahwa rakyat di wilayah timur Sulawesi Tengah ini yang akan menjadi sasaran pasar Media Banggai, masih sangat membutuhkan hadirnya informasi yang terjamin kualitasnya dan terjaga validitasnya. Karena semangat itulah, meski Media Banggai bukanlah koran harian pertama dan terbesar di kawasan Sulawesi Timur, namun kami meneguhkan tekad untuk menjadikan Media Banggai sebagai barometer informasi di kawasan Sulawesi Timur, sembari menata langkah untuk menjadi media yang paling dipercaya bisa mewakili informasi seputar wilayah Banggai dan kawasan timur Sulteng umumnya, untuk kepentingan publik. Harapan besar ini, Insya Allah bisa kami wujudkan dengan dukungan seluruh rakyat yang mendiami tano nu Banggai dan jazirah Sulawesi Timur .**