Media Banggai-Nuhon. Bunga (14), warga Desa Saiti Kecamatan Nuhon, nyaris saja menjadi korban seksual, sebut saja, Ul (35), kakak iparnya sendiri. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 23.00 wita, akhir pekan lalu, bermula ketika Ul yang telah berada dibawah pengaruh minuman keras membawa kabur Bunga disebuah pondok irigasi milik Suhardi.
Bunga yang ketakutan,
berupaya meloloskan diri dan berteriak meminta tolong. Beruntung, teriakan
gadis belia itu didengar oleh pemilik pondok yang kebetulan melintas dan
menghampiri suara tersebut. “Karena saya ba teriak, saya belum sempat
diapa-apakan, dia so lari,” jawab Bunga, korban pelecehan itu ketika ditanyai
oleh Suhardi dilokasi kejadian malam itu.
Menurut korban,
peristiwa pelecahan yang dialaminya merupakan kejadian yang ke-3 kalinya dihari
yang berbeda. Pertama terjadi dirumah sekitar pukul 16.00 wita. Ul yang pulang
dalam keadaan mabuk, lalu berupaya meraba dan mencium dirinya. Peristiwa
selanjutnya sekitar pukul 15.00 wita. Menurut keterangan korban, Ul hanya
“bapegang-pegang”.
Usai mendengar
penuturan korban, malam kejadian itu juga, Suhardi langung mengantarkannya
kerumah orang tuanya di Bunta. Suhardi yang juga Ketua Hansip Desa Saiti
meminta aparat Kepolisaian Sektor Nuhon segera menertibkan pembuat dan pengedar
cap tikus yang ada Desa Saiti. Akibat maraknya penjualan cap tikus di Desa
Saiti, peristiwa amoral seringkali terjadi. *cr-Idris