Dewa Parsana : “Senin Saya Tunjuk Pjs”
.JPG)
MEDIA BANGGAI-Luwuk. Masa jabatan AKBP Jossy Kusumo sebagai Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Banggai ternyata tak berumur panjang. Kepolisian Daerah Sulteng berjanji akan menunjuk Pejabat sementara (Pjs) Kapolres Banggai pada Senin (4/2) hari ini, sebelum terbitnya surat keputusan untuk Kapolres Banggai yang definitive.
Pencopotan AKPB Jossy Kusumo yang menjabat sebagai Kapolres Banggai sejak 5 Desember 2012 lalu, dilakukan menyusul kedatangan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Oegroseno bersama Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana, guna memenuhi tuntutan ribuan warga Kintom yang meminta agar petinggi kepolisian datang menemui mereka.
Saat kedua perwira tinggi kepolisian itu tiba di Kintom dibawah pengawalan aparat TNI, warga langsung meminta AKBP Jossy dicopot dari jabatannya. Mereka mengatakan, peristiwa pemukulan yang terjadi pada Solihin Noho, karyawan EPTCO, salah satu subkon proyek pembangunan kilang, yang tengah melakukan perbaikan jalan di depan lokasi proyek PT DSLNG, adalah tindakan yang tidak mencerminkan sikap kepolisian sebagai pengayom masyarakat. Karenanya, juru bicara warga meminta agar peristiwa pemukulan, dan kemudian penembakan serta penganiayaan yang terjadi setelah adanya insiden pemukulan terhadap Solihin, dapat diproses hingga tuntas oleh kepolisian. Terhadap Jossy Kusumo, mereka meminta agar dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Banggai. Polisi yang arogan juga diminta ditindaki.
Dihadapan ribuan warga yang memenuhi jalur jalan Kintom, Komjen Oegroseno mengatakan, kepolisian menerima tuntutan warga dan akan memproses hukum kasus tersebut. Ia menyatakan akan memberhentikan Kapolres Banggai.
Sementara Kapolda Sulteng Dewa Parsana menyatakan permohonan maafnya atas insiden yang terjadi itu. Kepolisian akan mengusut kasus itu dan memproses hukum pelakunya. Polda kata dia, akan menindaklanjuti penegasan Komjen Oegroseno.
Warga akhirnya menyambut gembira pernyataan dua petinggi kepolisian itu. Menurut Mutaqqin Suling, Polri sudah menyatakan mencopot Kapolres Banggai AKBP Jossy Kusumo.
Kapolda Sulteng Dewa Parsana yang ditemui wartawan usai pertemuan dengan warga mengatakan, pemberhentian AKBP Jossy Kusumo dari jabatan Kapolres Banggai dilakukan hari Senin (4/2). “Karen ini hari Minggu, sehingga proses pemberhentiannya dilakukan Senin besok. Senin saya akan tunjuk pejabat sementara Kapolres Banggai, sambil menunggu pejabat definitive, karena proses tersebut juga ditentukan Mabes Polri,” tuturnya.
Soal nama pejabat sementara Kapolres Banggai, ia mengatakan nanti ditentukan pada Senin itu. “Nantilah, Senin sudah ada nama pejabat sementara yang ditunjuk. Ini kan hari Minggu, tidak mungkin kita memproses pengganti Kapolres dihari libur. Yang jelas tuntutan warga sudah dipenuhi Polda,” kata dia.
Dalam pertemuan dengan masyarakat, Kabaharkam Komjen Oegroseno dan Kapolda Sulteng Dewa Parsana didampingi Bupati Sofhian Mile, Wabup Herwin Yatim, Dandim 1308 Luwuk Banggai Letkol Sonny Septiono dan sejumlah pejabat daerah termasuk pelaksana tugas Sekkab Banggai Syamsulridjal Poma.*iskandar
Pencopotan AKPB Jossy Kusumo yang menjabat sebagai Kapolres Banggai sejak 5 Desember 2012 lalu, dilakukan menyusul kedatangan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Oegroseno bersama Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana, guna memenuhi tuntutan ribuan warga Kintom yang meminta agar petinggi kepolisian datang menemui mereka.
Saat kedua perwira tinggi kepolisian itu tiba di Kintom dibawah pengawalan aparat TNI, warga langsung meminta AKBP Jossy dicopot dari jabatannya. Mereka mengatakan, peristiwa pemukulan yang terjadi pada Solihin Noho, karyawan EPTCO, salah satu subkon proyek pembangunan kilang, yang tengah melakukan perbaikan jalan di depan lokasi proyek PT DSLNG, adalah tindakan yang tidak mencerminkan sikap kepolisian sebagai pengayom masyarakat. Karenanya, juru bicara warga meminta agar peristiwa pemukulan, dan kemudian penembakan serta penganiayaan yang terjadi setelah adanya insiden pemukulan terhadap Solihin, dapat diproses hingga tuntas oleh kepolisian. Terhadap Jossy Kusumo, mereka meminta agar dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Banggai. Polisi yang arogan juga diminta ditindaki.
Dihadapan ribuan warga yang memenuhi jalur jalan Kintom, Komjen Oegroseno mengatakan, kepolisian menerima tuntutan warga dan akan memproses hukum kasus tersebut. Ia menyatakan akan memberhentikan Kapolres Banggai.
Sementara Kapolda Sulteng Dewa Parsana menyatakan permohonan maafnya atas insiden yang terjadi itu. Kepolisian akan mengusut kasus itu dan memproses hukum pelakunya. Polda kata dia, akan menindaklanjuti penegasan Komjen Oegroseno.
Warga akhirnya menyambut gembira pernyataan dua petinggi kepolisian itu. Menurut Mutaqqin Suling, Polri sudah menyatakan mencopot Kapolres Banggai AKBP Jossy Kusumo.
Kapolda Sulteng Dewa Parsana yang ditemui wartawan usai pertemuan dengan warga mengatakan, pemberhentian AKBP Jossy Kusumo dari jabatan Kapolres Banggai dilakukan hari Senin (4/2). “Karen ini hari Minggu, sehingga proses pemberhentiannya dilakukan Senin besok. Senin saya akan tunjuk pejabat sementara Kapolres Banggai, sambil menunggu pejabat definitive, karena proses tersebut juga ditentukan Mabes Polri,” tuturnya.
Soal nama pejabat sementara Kapolres Banggai, ia mengatakan nanti ditentukan pada Senin itu. “Nantilah, Senin sudah ada nama pejabat sementara yang ditunjuk. Ini kan hari Minggu, tidak mungkin kita memproses pengganti Kapolres dihari libur. Yang jelas tuntutan warga sudah dipenuhi Polda,” kata dia.
Dalam pertemuan dengan masyarakat, Kabaharkam Komjen Oegroseno dan Kapolda Sulteng Dewa Parsana didampingi Bupati Sofhian Mile, Wabup Herwin Yatim, Dandim 1308 Luwuk Banggai Letkol Sonny Septiono dan sejumlah pejabat daerah termasuk pelaksana tugas Sekkab Banggai Syamsulridjal Poma.*iskandar
.JPG&description= Kapolres Banggai Dicopot){kind=link}