Aleg PDIP Ikut Demo

*Tolak Kenaikan BBM

MEDIA BANGGAI-Luwuk. Aksi para mahasiswa di Luwuk yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Jumat pekan lalu, ternyata diikuti seorang angggota DPRD Banggai asal PDIP I Nyoman Sumerta.
Politisi asal Kecamatan Toili Barat itu bahkan ikut berorasi dihadapan Wakil Bupati Banggai Herwin Yatim yang menemui para pengunjuk rasa.
Dihadapan wakil bupati, ia mengatakan bahwa sebagai anggota dewan yang berlatar belakang petani, ia juga merasa keberatan bila harga BBM dinaikan oleh pemerintah. Sebab kata dia, berbagai ongkos untuk mengolah sawah akan ikut naik, sebab petani yang menggunakan traktor, akan menanggung beban naiknya harga solar. Karenanya, ia menyatakan secara tegas, menolak rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM dengan dalih apapun, sebab akan menyengsarakan para petani dan kelompok rakyat lainnya.
Meski ikut demo tersebut, namun ia juga menyatakan  bahwa dirinya bukanlah penggerak aksi unjuk rasa itu. Ia mengatakan ikut serta dengan aksi mahasiswa, karena sama-sama menolak kenaikan BBM.
Hal yang sama ditegaskan Syarif Mang, koordinator lapangan pengunjuk rasa. Menurut dia, aksi mahasiswa itu tidak terkait dengan sikap PDIP, dan kedatangan mereka bukan karena dikoordinir oleh anggota dewan.
Para pengunjuk rasa menuntut agar Pemda Banggai ikut membuat surat pernyataan menolak kenaikan harga BBM, menolak RAPBN-Perubahan dan meminta agar segera membentuk satgas pemberantasan mafia penimbun BBM. Dua usulan yakni terkait penolakan kenaikan harga BBM dan soal pembentukan satgas pemberantasan mafia penimbun BBM disetujui oleh wakil bupati. Namun soal penolakan pada RAPBN-P, Herwin yang juga ketua DPC PDIP Banggai ini mengatakan bahwa hal tersebut tidak bisa serta merta dilakukan, sebab dalam RAPBN-P juga ada kucuran anggaran untuk pembangunan daerah termasuk bagi Kabupaten Banggai. Wabup kemudian meninggalkan para mahasiswa untuk shalat Jumat dan soal surat pernyataan akan disegera dibuat. Sambil menunggu kedatangan Wabup Herwin Yatim, para mahasiswa sempat melakukan aksi bakar ban di depan kantor bupati.
Para mahasiswa yang menunggu kedatangan wakil bupati untuk mengantarkan surat pernyataan atas nama Pemda Banggai itu kecewa, karena surat pernyataan tersebut hanya diantarkan seorang petugas Satuan Pol PP.
Pendemo kemudian meninggalkan kantor bupati dan mendatangi rumah pribadi Herwin Yatim di jalan Urip Sumoharjo Kelurahan Karaton. Pendemo yang kesal sempat meneriaki wakil bupati yang sudah tidak berada di rumah tersebut, karena sudah keluar daerah. Mereka kemudian membakar ban bekas tepat didepan rumah pribadi Herwin.Aksi itu tidak berlangsung lama, dan mahasiswa kemudian kembali ke kampus Untika.
Kenaikan harga BBM yang direncanakan terjadi 1 April kemarin, akhirnya belum terlaksana. *pr